Italia selalu memiliki wasit bagus. Jika sebelumnya ada Pierluigi Collina, sekarang ada Nicola Rizzoli.
Ditunjuknya Nicola Rizzoli adalah salah satu bentuk kepercayaan UEFA terhadap sepakbola Italia.
Saat ini Rizzoli belum bisa dibandingkan dengan Pierluigi Collina, wasit legendaris Italia yang dikenal disiplin dan tegas dalam membuat keputusan. Tapi banyak yang menilai Rizzoli punya potensi untuk menyamakan kualitas diri dengan seniornya itu.
Dalam kesehariannya, Rizzoli bekerja sebagai arsitek. Tapi perannya di lapangan hijau yang membuatnya dikenal.
Wasit berusia 40 tahun itu aktif di Serie A Italia sejak 2002 dan menjadi bagian dar wasit FIFA pada 2007. Tugas internasional pertamanya adalag memimpin laga di fase grup Liga Champions pada Oktober 2008. Kurang dari setahun, Rizzoli masuk dalam daftar wasit elit UEFA dan dipercaya memimpin sejumlah laga yang mempertemukan klub-klub besar sarat rivalitas, termasuk final Liga Europa 2010 antara Atletico Madrid dan Fulham di Hamburg.
NICOLA RIZZOLI | Italia |
|
Dalam hal performa di lapangan, Rizzoli terkenal royal dalam mengeluarkan kartu. Di musim ini saja, hampir lima kartu kuning dikeluarkan dari sakunya di setiap pertandingan Serie A. Jumlah tersebut termasuk tinggi di Italia.
Karena itulah di Italia, Rizzoli dikenal galak, tapi ia juga dikenal memiliki kemampuan untuk menenangkan pemain saat berada di lapangan.
TIM PEMBANTU RIZZOLI |
|
Asisten Wasit 1 | Renato Faverani |
Asisten Wasit 2 | Andrea Stefani |
Asisten Wasit 3 | Luca Maggiani (standby) |
Wasit Tambahan | Gianluca Rocchi |
Wasit Tambahan |
Paolo Tagliavento |
Rizzoli juga kerap menuai kritik. Di tahun 2010, pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengkritik Rizzoli karena sudah mengkartu merah Rafael, dan di tahun 2012, giliran pelatih Lazio Edy Reja yang menyebut Rizzoli memiliki standar ganda bagaimana menangani pertandingan yang melibatkan tim besar dan kecil.
Perdebatan seputar kinerjanya paling mencolok adalah ketika derby Milan di musim ini, di mana Internazionale menang 4-2 atas AC Milan. Rizzoli memberikan tiga hadiah penalti kepada Inter, di mana dua di antaranya dinilai salah.
Di tahun 2008, Rizzoli juga membuat kontroversi dengan melibatkan Francesco Totti, kapten AS Roma. Saat itu Totti berusaha menendang ke arah gawang, tapi mengenai badan Rizzoli, dan akhirnya gagal berujung gol. Totti terlihat beberapa kali memaki wasit berusia 40 tahun itu, tapi tak ada sanksi kartu merah diberikan, padahal layak.
Editor GOAL.com Italia Renato Maisani menilai, di balik setiap kontroversi yang ditunjukkan Rizzoli, kualitas sebagai salah satu wasit terbaik Italia masih dijaganya.
"Rizzoli adalah salah satu wasit terbaik Italia menurut pendapat saya, tapi ada juga yang meyakini Paolo Tagliavento jauh lebih baik darinya," kata Maisani.
"Ia tak kenal takut. Ia punya kepribadian kuat dan ia tak terpengaruh pada pertandingan sebelumnya, kontroversi atau keputusan. UEFA sudah membuat keputusan yang tepat," tandasnya.
Dengan ketenangan, kedisiplinan yang ditunjukkannya, Rizzoli mungkin bisa menjawab ekspektasi dan kepercayaan UEFA di Piala Eropa 2012.
0 komentar:
Posting Komentar